Profil Desa Kemiri

Ketahui informasi secara rinci Desa Kemiri mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kemiri

Tentang Kami

Profil Desa Kemiri, Sumpiuh, Banyumas. Mengupas potensi pertanian unggul berkat irigasi teknis, geliat ekonomi dari peternakan entok, serta perannya sebagai desa penyangga strategis dengan tantangan pembangunan infrastruktur di selatan Banyumas.

  • Pertanian Unggul Berbasis Irigasi

    Desa Kemiri menjadi salah satu pilar pertanian di Kecamatan Sumpiuh, dengan produktivitas tinggi yang didukung oleh jaringan irigasi teknis yang relatif andal.

  • Pusat Peternakan Entok yang Berkembang

    Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra peternakan entok (sejenis bebek) yang dikelola secara masif oleh rumah tangga, menjadi sumber ekonomi alternatif yang signifikan di luar sektor pertanian.

  • Lokasi Strategis dan Tantangan Infrastruktur

    Berada di lokasi strategis yang dekat dengan pusat kecamatan dan menjadi penghubung antar desa, Kemiri menghadapi tantangan dalam optimalisasi infrastruktur, terutama jalan desa dan drainase untuk mendukung ekonomi dan mitigasi genangan.

XM Broker

Berada di lingkaran vital Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Desa Kemiri menampilkan diri sebagai sebuah wilayah yang dinamis dengan fondasi ekonomi yang kokoh di sektor pertanian dan peternakan. Berbeda dari desa tetangganya yang identik dengan industri genteng, Desa Kemiri membangun reputasinya melalui sawah-sawah produktif yang didukung irigasi teknis dan geliat peternakan entok yang telah menjadi ikon ekonomi lokal. Posisinya yang strategis, berbatasan langsung dengan pusat kecamatan dan menjadi jalur penghubung, menempatkan Kemiri sebagai desa penyangga yang krusial bagi aktivitas sosial dan ekonomi di sekitarnya.

Laporan profil ini akan membedah secara komprehensif berbagai aspek Desa Kemiri, dari akar sejarah dan kondisi geografisnya, hingga pilar-pilar ekonomi utamanya. Dengan mengandalkan data terverifikasi dari lembaga pemerintah, pemetaan digital dan pemberitaan media, gambaran yang disajikan bertujuan untuk menjadi cerminan objektif dari potensi, tantangan, dan denyut kehidupan masyarakat Desa Kemiri.

Sejarah dan Letak Strategis Desa Penyangga

Nama "Kemiri" diyakini berasal dari nama pohon kemiri (Aleurites moluccanus), sejenis tumbuhan yang umum ditemukan di wilayah pedesaan Jawa dan sering kali menjadi penanda suatu daerah pada masa lalu. Sejarah Desa Kemiri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Kecamatan Sumpiuh secara keseluruhan, di mana desa ini tumbuh sebagai salah satu kantong permukiman dan lahan agraris yang penting.

Secara geografis, Desa Kemiri menempati lahan seluas 117,8 hektare. Letaknya sangat strategis dan berfungsi sebagai "jembatan" yang menghubungkan beberapa desa dan kelurahan. Adapun batas-batas wilayahnya ialah:

  • Sebelah Utara
    Desa Kuntili dan Kelurahan Sumpiuh
  • Sebelah Timur
    Desa Selandaka
  • Sebelah Selatan
    Desa Karanggedang
  • Sebelah Barat
    Kelurahan Sumpiuh

Lokasinya yang berimpitan langsung dengan Kelurahan Sumpiuh, pusat pemerintahan dan ekonomi kecamatan, memberikan keuntungan aksesibilitas bagi warga Desa Kemiri. Akses terhadap pasar, layanan kesehatan, dan pendidikan menjadi lebih mudah. Topografinya merupakan dataran rendah, sama seperti desa-desa lain di sekitarnya, menjadikannya lahan yang ideal untuk pertanian tanaman pangan, khususnya padi.

Pemerintahan Desa dan Pembangunan Komunitas

Roda pemerintahan Desa Kemiri digerakkan oleh Kepala Desa dan jajaran perangkatnya, yang bersinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk menjalankan program-program pembangunan. Agenda pemerintah desa berfokus pada peningkatan kesejahteraan melalui penguatan sektor ekonomi unggulan dan perbaikan infrastruktur dasar. Program seperti penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes), serta pembinaan lembaga kemasyarakatan berjalan secara rutin.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kemiri sangat guyub dan diwarnai oleh kegiatan komunitas yang aktif. Kelompok-kelompok seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), karang taruna, dan kelompok tani (Gapoktan) menjadi motor penggerak kegiatan sosial dan pemberdayaan. Selain itu, kehidupan keagamaan juga berjalan harmonis, ditandai dengan banyaknya kegiatan di masjid dan musala yang tersebar di wilayah desa. Semangat gotong royong masih terjaga, terutama dalam kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum.

Sektor Pertanian: Tulang Punggung Berkat Irigasi Teknis

Pertanian merupakan DNA ekonomi Desa Kemiri. Sebagian besar wilayahnya ialah lahan sawah produktif yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak keluarga. Komoditas andalan yang dibudidayakan tidak lain ialah padi. Keberhasilan sektor ini sangat ditopang oleh ketersediaan air yang relatif terjamin berkat adanya jaringan irigasi teknis. Sistem irigasi ini memungkinkan petani untuk mengatur pola tanam dengan lebih baik dan menanam padi hingga dua atau tiga kali dalam setahun.

Kelompok tani (Gapoktan) di Desa Kemiri memainkan peran sentral dalam mengkoordinasikan kegiatan pertanian. Mereka menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi informasi, mendapatkan akses terhadap pupuk bersubsidi, serta mengikuti penyuluhan dari dinas terkait. Meskipun demikian, tantangan tetap ada. "Irigasi kami memang cukup baik, tetapi tantangan sekarang lebih ke harga pupuk non-subsidi yang mahal dan serangan hama yang kadang sulit dikendalikan. Stabilitas harga jual gabah saat panen raya juga menjadi harapan kami semua," ujar seorang petani setempat.

Selain padi, sebagian petani juga menanam palawija seperti jagung dan kacang-kacangan pada musim tanam ketiga untuk diversifikasi dan menjaga kesuburan tanah.

Geliat Ekonomi Lokal: Potensi Peternakan Entok dan UMKM

Inilah yang menjadi pembeda utama Desa Kemiri. Di sela-sela aktivitas bertani, banyak rumah tangga yang mengembangkan usaha peternakan entok. Entok, atau yang sering disebut mentok/basur, merupakan unggas yang populer untuk dikonsumsi dagingnya. Desa Kemiri telah menjadi salah satu sentra peternakan entok yang cukup dikenal di wilayah Banyumas.

Skala usaha ini bervariasi, mulai dari puluhan ekor yang dipelihara di pekarangan belakang rumah hingga ratusan ekor yang dikelola lebih intensif. Beberapa faktor yang mendukung berkembangnya usaha ini antara lain:

  • Ketersediaan Pakan
    Pakan alternatif seperti dedak padi, sisa makanan, dan tanaman air banyak tersedia dari hasil pertanian, sehingga menekan biaya operasional.
  • Permintaan Pasar
    Permintaan daging entok untuk warung makan, restoran, dan acara hajatan di wilayah Banyumas dan sekitarnya cukup tinggi dan stabil.
  • Ketahanan Unggas
    Entok dikenal lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan jenis unggas lain seperti ayam.

Peternakan ini memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi warga, menjadi jaring pengaman ekonomi ketika hasil panen kurang memuaskan. Selain peternakan entok, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya juga turut tumbuh, seperti warung kelontong, kedai makanan, jasa penjahit, dan usaha rumahan lainnya yang melayani kebutuhan sehari-hari warga desa.

Infrastruktur, Sosial, dan Keagamaan

Sebagai desa yang berada dekat dengan pusat kecamatan, infrastruktur dasar di Desa Kemiri tergolong cukup memadai. Jaringan listrik dan air bersih telah menjangkau sebagian besar rumah tangga. Jalan utama desa pun dalam kondisi beraspal dan dapat dilalui kendaraan dengan lancar. Namun perhatian lebih dibutuhkan untuk jalan-jalan lingkungan dan Jalan Usaha Tani (JUT) yang kondisinya masih perlu ditingkatkan untuk menunjang mobilitas warga dan aktivitas pertanian.

Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang memastikan anak-anak desa mendapatkan hak pendidikan dasar. Untuk jenjang selanjutnya, akses ke SMP dan SMA di pusat kota Sumpiuh sangat mudah dijangkau.

Layanan kesehatan primer dilayani oleh Posyandu yang aktif setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang balita dan kesehatan ibu hamil. Warga juga dapat dengan mudah mengakses Puskesmas Sumpiuh I atau II untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih lengkap.

Tantangan: Optimalisasi Potensi dan Mitigasi Risiko

Meski memiliki banyak potensi, Desa Kemiri tidak luput dari tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kemajuan yang lebih optimal.

  1. Manajemen Drainase dan Risiko Genangan
    Sebagai dataran rendah, beberapa titik di Desa Kemiri rentan terhadap genangan air atau banjir ringan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sistem drainase lingkungan perlu ditingkatkan untuk mempercepat aliran air dan mencegah genangan yang dapat mengganggu aktivitas warga.
  2. Peningkatan Skala Ekonomi Peternakan
    Peternakan entok masih banyak dikelola secara individual. Diperlukan adanya wadah seperti koperasi atau kelompok peternak yang solid untuk meningkatkan skala usaha, membuka akses pasar yang lebih luas, dan menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dari hulu ke hilir.
  3. Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian
    Jalan Usaha Tani (JUT) dan saluran irigasi sekunder memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan fungsinya tetap optimal. Kerusakan pada infrastruktur ini dapat secara langsung berdampak pada biaya produksi dan produktivitas pertanian.

Sebagai penutup, Desa Kemiri merupakan contoh sebuah desa agraris yang berhasil melakukan diversifikasi ekonomi melalui potensi lokalnya. Harmoni antara sektor pertanian yang mapan dan sektor peternakan yang terus berkembang menjadi kekuatan utama desa ini. Didukung oleh lokasi yang strategis dan komunitas yang solid, Desa Kemiri memiliki prospek cerah. Dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, penguatan kelembagaan ekonomi lokal, dan mitigasi risiko lingkungan, desa ini siap melangkah menuju tingkat kemandirian dan kesejahteraan yang lebih tinggi.